Mengkaji Penerapan SPU di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melalui Pemikiran Ki Hajar Dewantara Penulis: bung Arthur Lasido (Kabid. Organisasi Komisariat GMNI UNJ) - Mahasiswa Sastra Inggris Latar Belakang Permasalahan SPU Dua tahun belakangan ini, mahasiswa-mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), diramaikan dengan adanya wacana pemberlakuan Sumbangan Pengembangan Universitas (SPU) bagi calon mahasiswa yang hendak mendaftar melalui jaur penmaba, atau dikenal juga sebagai jalur mandiri. Sontak, penerapan SPU ini menuang penolakan keras dari pihak mahasiswa UNJ yang melihat hal ini sebagai bentuk dari komersialisasi pendidikan di lingkungan Perguruan Negeri Tinggi. Bagi para mahasiswa, kebijakan SPU ini juga dikawatirkan membangun sebuah konsepsi di masyarakat bahwa ada biaya “ekstra” yang harus dibayar apabila ingin mendaftar melalui jalur mandiri (Fanugg, 2020). Pihak kampus sendiri sebenarnya sudah memberi penjelasan melalui sebuah artikel pada tahun 2019 l
Menelaah Nelangsa Pekerja Migran Indonesia Sumber gambar: https://www.euronews.com/2020/08/24/qatar-many-migrant-workers-not-paid-or-paid-too-late-report-claims Dibalik meriahnya antusiasme pencinta sepak bola menanti FIFA World Cup 2022 Qatar, ada kisah suram tentang penderitaan kaum pekerja migran. Sebagaimana yang dilaporkan oleh Vachhatani (2021) untuk situs RepublicWorld.com, sekitar 7000 pekerja migran merenggut nyawa dalam proses pembangunan stadium, jalan, dan infrastruktur lain yang berhubungan dengan pementasan olahraga terbesar seduina tersebut. Sumber gambar sisi kanan: https://www.npr.org/sections/parallels/2013/12/23/256599114/as-world-cup-looms-qatars-migrant-worker-system-faces-scrutiny Pihak pemerintahan Qatar sendiri beranggapan bahwa kematian para pekerja migran ini tidak lain disebabkan oleh masalah imunitas para pekerja dan penyebab alami lainnya. Namun, investigasi yang lebih mendalam mengindikasian adanya tanda-tanda penganiyayaa
Komentar
Posting Komentar