Bersama Teman DPC GmnI Jakarta Timur


beberapa Perguruan Tinggi di Jakarta Timur hadir ke Universitas Negeri Jakarta sehabis mengadakan Diskusi “Ke-Indonesiaan di Tanah Papua ( Studi Kasus Petisi Referendum Papua 2019 ) dibedah secara Segi Sosio-Kultural, Ekonomi, dan Geo-Politik.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengkaji Penerapan SPU Di Universitas Negeri Jakarta Melalui Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Gambar
Mengkaji Penerapan SPU di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melalui Pemikiran Ki Hajar Dewantara  Penulis: bung Arthur Lasido (Kabid. Organisasi Komisariat GMNI UNJ) -  Mahasiswa Sastra Inggris  Latar Belakang Permasalahan SPU Dua tahun belakangan ini, mahasiswa-mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), diramaikan dengan adanya wacana pemberlakuan Sumbangan Pengembangan Universitas (SPU) bagi calon mahasiswa yang hendak mendaftar melalui jaur penmaba, atau dikenal juga sebagai jalur mandiri. Sontak, penerapan SPU ini menuang penolakan keras dari pihak mahasiswa UNJ yang melihat hal ini sebagai bentuk dari komersialisasi pendidikan di lingkungan Perguruan Negeri Tinggi. Bagi para mahasiswa, kebijakan SPU ini juga dikawatirkan membangun sebuah konsepsi di masyarakat bahwa ada biaya “ekstra” yang harus dibayar apabila ingin mendaftar melalui jalur mandiri (Fanugg, 2020). Pihak kampus sendiri sebenarnya sudah memberi penjelasan melalui sebuah artikel pada tahun 2019 l
Baca selengkapnya

Menelaah Nelangsa Pekerja Migran Indonesia

Gambar
 Menelaah Nelangsa Pekerja Migran Indonesia Sumber gambar:  https://www.euronews.com/2020/08/24/qatar-many-migrant-workers-not-paid-or-paid-too-late-report-claims                Dibalik meriahnya antusiasme pencinta sepak bola menanti FIFA World Cup 2022 Qatar, ada kisah suram tentang penderitaan kaum pekerja migran. Sebagaimana yang dilaporkan oleh Vachhatani (2021) untuk situs RepublicWorld.com, sekitar 7000 pekerja migran merenggut   nyawa dalam proses pembangunan stadium, jalan, dan infrastruktur lain yang berhubungan dengan pementasan olahraga terbesar seduina tersebut. Sumber gambar sisi kanan:  https://www.npr.org/sections/parallels/2013/12/23/256599114/as-world-cup-looms-qatars-migrant-worker-system-faces-scrutiny             Pihak pemerintahan Qatar sendiri beranggapan bahwa kematian para pekerja migran ini tidak lain disebabkan oleh masalah imunitas para pekerja dan penyebab alami lainnya. Namun, investigasi yang lebih mendalam mengindikasian adanya tanda-tanda penganiyayaa
Baca selengkapnya